FAKULTAS PERTANIAN UPP TANDATANGANI PERJANJIAN KERJASAMA DENGAN PUSLITBANG PERKEBUNAN KEMENTAN RI

FAKULTAS PERTANIAN UPP TANDATANGANI PERJANJIAN KERJASAMA DENGAN PUSLITBANG PERKEBUNAN KEMENTAN RI

Fakultas Pertanian Universitas Pasir Pengaraian (UPP) menandatangani perjanjian kerjasama dengan Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) Perkebunan, Kementerian Pertanian RI.

Perjanjian kerjasama dua institusi ini ditandatangani oleh Kepala Puslitbang Perkebunan Kementerian Pertanian RI Ir Syafaruddin PhD dan Dekan Fakultas Pertanian UPP, Lufita Nur Alfiah SP MSi.

PKS ini bertujuan untuk memulai kolaborasi dalam hal implementasi pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

“Perjanjian kerjasama ini menjadi pintu bagi terbukanya kolaborasi program dan kegiatan yang akan melibatkan kedua institusi,” kata Dekan Fakultas Pertanian UPP, Lufita Nur Alfiah (24/9/2021).

“Jadi, Faperta UPP nantinya dalam melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi akan melibatkan Puslitbang Perkebunan. Apakah itu dalam bentuk dosen tamu, kolaborasi riset, atau bimbingan penelitian untuk mahasiswa.” terang Lufita.

Dikatakan Lufita, kerjasama ini juga menitikberatkan pada program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Secara umum, MBKM itu ada 8 program namun tentu kita akan sesuaikan, karena tidak semua kompatibel dengan Puslitbangbun, seperti pertukaran pelajar itu tidak memungkinkan untuk dilakukan.

“Jadi, yang memungkinkan untuk dilakukan kerjasama itu seperti proyek riset, magang, kegiatan kewirausahaan dan KKN Tematik. Inilah yang mudah-mudahan bisa kita lakukan ke depan bersama Puslitbangbun.

“Kami dari Faperta UPP sangat berbahagia dan berbangga hati bisa bekerjasama dengan pusat karena ini tentu saja akan bisa mendorong peningkatan kualitas institusi, kapasitas dan kompetensi dosen dan mahasiswa juga bisa terpacu lebih cepat,” ujar Lufita.

Lufita menjelaskan, Kepala Puslitbangbun dalam Kuliah Umun banyak menyampaikan profil dan program yang dilaksanakan oleh Puslitbang Perkebunan, juga fasilitas dan laboratorium tersedia serta balai-balai penelitian yang ada dibawahnya.

“Ada beberapa komoditas yang menjadi prioritas di Puslitbangbun seperti lada, jahe, tebu, kelapa, kopi dan kakau.” jelasnya.

Dijelaskan Lufita, di Rohul komoditas unggulannya adalah kelapa sawit, karet, kelapa, kopi, kakau dan aren.

Aren sangat potensial untuk dikembangkan. Merupakan ciri khas dan salah satu kearifan lokal di Rohul. Namun saat ini aren belum dibudidayakan secara luas dan belum dikelola dengan optimal. Pengolahan hasilnya pun masih tradisional.” jelasnya.

“Jadi, inilah yang menjadi catatan untuk dikembangkan mengenai komoditas aren di Rokan Hulu,” tambahnya.

“Kita berharap ke depan dengan Puslitbangbun ini bisa menjalin kerjasama riset dan penelitian yang berkaitan dengan pengembangan komoditas perkebunan termasuk aren ini,” tutup Lufita.